setiap manusia pasti punya cerita , kisah, masalah, dan ya CINTA . Tuhan itu adil banget yah , kasih kita 1 rasa yang bisa muncul tanpa diduga, dimanapun, kapanpun
dan yg pastinya sama orang yg tidak kita duga . Rasa yang bener-bener bisa datang tanpa dipanggil, dan yg ada hanya tanda jantung berdebar kencang saat berpapasan ataupun dekat dengan dia.
Rasa yang bener-bener tidak bisa kita hentikan kedatangannya, atau kita tunda . Semuanya sudah diatur , oleh sang sutradara hidup ini .
Awalnya memang biasa saja ,dimulai dengan status 'teman biasa' gak ada yang istimewa dan spesial . Semuanya biasa saja, tanpa ada sesuatu yang lebih dari sekedar status pertemanan .
Tetapi, kedektan dan intensitas waktu berkomunikasi yang begitu 'sering' membuat rasa yang bener-bener gak diduga datang secara thaliba-tiba. Ya, kalau bisa muter waktu, mungkin mau balik
lagi di waktu itu , waktu dimana rasa yang awalnya hanya sekedar rasa 'sahabat' belum berubah menjadi rasa cinta yang semakin hari rasanya tak pernah berhenti , malah semakin bertambah
bertambah dan bertambah seiring detik yang terus berlalu . Awal dari jalannya hubungan ini , sekedar permainan, permainan yang akhirnya menjadi rasa yang sangat kuat dan entah dengan cara
apa lagi untuk menyudahinya . Dia, pria yang punya berjuta-juta teman wanita , yang punya banyak pengagum rahasia , yang punya beribu-ribu alasan untuk memilih wanita lain selain diriku, yang
mungkin tidak sempurna dan masih banyak kekurangan dibanding dengan berjuta-juta penggemar rahasia dan wanita yang menyukai dia. Entah dengan alasan apa juga , aku yang dulu seolah-lah
menahan rasaku untuk jatuh cita kepada Dia, akhirnya luluh lantah , tak mampu menahan segala gejolak yg ada , tak mampu menahan mengamuknya rinduku saat tak melihat wajahnya atau sehWi
saja tak mendengar suaranya. Tetapi, awal hubungan ini berjalan, diriku sangat tak yakin apa MAMPUkah kita untuk menjani hubungan ini , hubungan yang sebentar lagi akan berganti status menjadi
LDR , karna tepatnya saat itu , aku harus melanjutkan studyku diluar kota. Satu bulan terakhir dikota kenangan itu, semua hal dilakukan berdua , kenangan manis satu per satu mulai kita ukir
untuk bisa diingat saat aku jauh dan kita berpisah. Hal yg tak bisa aku lupakan ,saat hujan turun membasahi , kita selalu berusaha dengan sengaja duduk dibawah hujan , tanpa memperdulikan
dingin, angin yang kencang untuk sekedar duduk bercengkrama , dan tertawa tanpa memikirkan apapun yang akan terjadi . Hari-hari selalu dilalui berdua, tanpa ada 1 haripun aku tak melihat
wajahnya , dan merasakan betapa bahagianya dimanjakan oleh orang yang aku sayangi , melakukan semua hal dari hal biasa sampai hal yang luar biasa. Hanya dilakukan berdua. Tetapi , hari yang
tidak diinginkan kedatangannya itupun, tiba. Dan aku rasa, ini hari terburuk yang akan ku lewati . Malam itu, aku bertemu dengan dia tepatnya dihari ulang tahun temanku. Tubuhnya ku peluk erat,
tak ingin ku lepaskan . Air mata yg terus mengucur dari 2 bola mataku seakan mengisyaratkan tak kuatnya hati ini meninggalkan sosok yang benar-benar sempurna mengisi hariku . Meskipun sebenarnya
tak jarang pertengkaran datang , tapi itulah cinta. Tak ada cinta yang mulus, pasti ada saja tantangannya. Dia pun, seakan tak mau melepas pelukannya dari tubuhku , dia pun yg seakan ingin menahanku
, ingin mengatakan aku jangan pergi tetapi dia tau itu demi masa depanku. Dengan kata-kata yang tegas tapi sebenarnya menyakitkan , dia menyuruhku menghapus air mata dari kedua pipiku, tapi
air mataku tak berhenti mengalir , membayangkan bagaimana hariku lusa. Dimana saat aku membuka mata, tak ada lagi kamarku yang 6 tahun ku tiduri. Semuanya akan terasa asing, hal yang dulu
terbiasa , akan menjadi asing saat aku pergi meninggalkan kota yang memberikanku sejuta kenangan manis, yang selalu menguras air mata apabila diingat . Dan pada akhirnya , hari yang sangat
menyakitkan itu datang. Pelukan terakhir yang seakan membuatku tak mampu menahan berjuta air mataku, pelukan terakhir yang mungkin butuh waktu yang sangat lama lagi untuk ku rasakan.
Mukanya yang sangat tegar tetapi membuat hatiku tak kuasa menahan kepedihan yang sangat teramat dalam ini . Tetapi, begitulah kenyataan yang harus diterima. ~~
Hari berlalu, aku telah berada di kota baru. Kota yang sangat asing bagiku , rasanya aku ingin kembali dikota berjuta kengangan . Semuanya begitu asing, terlebih tak ada lagi sosok yang selalu
warnai hari-hariku. Hari berlalu begitu cepat,komunikasi berjalan hanya melalui telepon. Tetapi, 1hari untuk mengobati rasa kangen, kita bertemu. Tapi, bertemu hanya lewat video call.
Begitu bahagianya aku, melihat pria pujaan hatiku disebrang pulau , gunung , pohon, dan berjuta benda yang memisahkan kita. Senyumnya membuatku tak mampu menahan rinduku, yang semakin
hari semakin bergejolak ingin bertemu dia yang jauh disana. Senyumnya, tawanya, celotehannya, dan semua tentangnya membuatku sangat rindu. Rinduku ingin bertemu .....
Tetapi, hubungan percintaan seperi sayur tanpa garam rasanya, kalau tidak diwarnai dengan hal yang acap kali membuat diri ini kesal. Kandasnya hubungan sementara waktu, tanpa komunikasi
dan kita sama-sama mendapat orang sementara untuk mengisi kekosongan , merasa bahwa tak ada yang lain yang mampu mengganti dia. Hanya dia.
Dan akhirnya, waktu yang bahagia itupun tiba, waktu dimana aku bisa memeluk tubuhnya yang berbulan-bulan tak ku peluk, senyumnya yang hanya terlihat di foto, video call, kini berdiri didepanku,
memegang tanganku dan mengusap kepalaku, hal yang sering dilakukan ketika bersama. Hal yang sangat kurindukan.
Tetapi , pertemuan itu tak berjalan lama. Hari yang kelam itupun datang, seperti biasanya air mata mengiringi perjalananku kembali ke kota asing.
Hari berlalu lagi seperti biasanya, seperti hari kemarin dimana aku disini, dia disana dan hanya berkomunikasi lewat telepon , menahan rindu , dan melihat gambar untuk mengobati rasa rindu yang
sama saja tidak berubah, tetap saja rindu. Tetapi, jauh dari semua itu menurut pandanganku dari LDR adalah, perjuangan, kepercayaan dan cinta. Ada alasan tersendiri mengapa aku menempatkan
perjuangan di alasan pertamaku. Alasannya, hubungan LDR tidak hanya butuh CINTA dan KEPERCAYAAN. Tapi jauh dari pada hal itu, adanya PERJUANGAN yang membuat LDR lebih kokoh.
Perjuangan yang membuat hati dan otak sama-sama mendukung dan mengerti, bahwa DISANA ada sesorang yang pantas untuk diperjuangkan dan dipertahankan.
Dan dia, pria yang benar-benar berjuang untukku. Meskipun terkadang aku yang tidak sempurna, tapi seiring berjalannya waktu, aku mencoba untuk mengubah kesalahan pelan-pelan dan menjadi
pribadi yang lebih baik lagi. Disini mungkin aku tak akan menjelaskan secara rinci, apa perjuangan yg dilakukan dia kepadaku. Karna bagiku, itu adalah hal paling terindah selama hidupku, sekaligus
memantapkan hatiku 1000% untuk tetap bertahan dan melawan apapun kondisinya untuk pertahankan dia. Meskipun banyak orang yang melarang, mencibir, dan tidak memberi support, tetapi
karna perjuangan yang sudah dipegang sejak awal, perjuangan yang memang apapun kondisinya HARUS diperjuangkan .
Sekarang, dia pria yg mampu membuatku lupa sudah berapa kali aku jatuh cinta kepadanya, sejak pertama kali bertemu, pria yang bisa menempatkan posisi saat denganku , pria yang membuatku tak mampu
memilih pria lain , dan pria yang benar-benar membuka kedua mataku, inilah dia sosok yang benar-benar harus dipertahankan.
Dari hari pertama bertemu, rasanya belum ada yang berubah dari semuanya. Pria yang selalu memujiku bagaimana adanya diriku , yang selalu bisa membuatku tersenyum saat air mata mengalir
dipipiku. Tak ingin berpisah lagi, sepertinya ingin menghentikan waktu dimana aku dan dia akan selalu bersama , menikmati hari bersama . Tetapi, jauh dari semua itu DOA yang membuat semuanya
indah sampai detik ini.
Tepatnya 20 bulan kisah ini dirajut, tak ada hal membahagiakan selain bertemu denganmu, mengenalmu, dan yang terpenting mencintai dan dicintai oleh pria yang mampu membuatku mengerti
arti hidup sampai detik ini, dan pria yang membuatku tau yang mana yang harus dipertahankan dan yang mana yang tidak perlu dipertahankan.
i love you, Raymond( march, 30th 2013)
Komentar
Posting Komentar